Metode yang telah dikembangkan
banyak digunakan dalam penentuan kemantapan lereng hingga saat ini antara lain
:
1. Metode Grafis
2. Metode Stereonet
3. Metode Kesetimbangan Batas
4. Metode Klasifikasi Masa Batuan
5. Metode Numerik, antara lain:
a. Metode Elemen Hingga (Finite Element Method)
b. Metode Elemen Batas (Boundary
Elemen Method)
c. Metode Elemen Distinc (Distinc Element Method)
d. Metode Beda Hingga (Finite Difference Method)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemantapan Lereng
Menurut Terzaghi (Craig,
1976), beberapa faktor yang mempengaruhi kemantapan lereng adalah sebagai berikut :
- Faktor
Eksternal antara lain :
- Perubahan
Geometri Lereng : pemotongan kaki lereng dan perubahan sudut kemiringan
lereng
- Pembebasan
beban : erosi dan penggalian
- Pembebanan
: Penambahan material dan
penambahan tinggi lereng
- Getaran
tanah akibat peledakan dan gempa bumi
- Perubahan
Kelakuan air : hujan dan tekanan air pori
- Faktor
Internal
- Ekspansi
rekahan (Fissuring)
- Rembesan
air (seepage)
- Pelapukan
Jenis Longsoran
Suatu Longsoran akan terjadi
bilamana resultan gaya-gaya penggerak lebih besar daripada resultan gaya-gaya
penahannya. Jenis longsoran yang mungkin terjadi pada lereng antara lain :
- Longsoran
bidang (Plain Failure)
- Longsoran
guling (Toppling Failure)
- Longsoran
baji (Wedge Failure)
- Longsoran
Busur (Circular Failure)
Longsoran Bidang
Longsoran bidang pada umumnya
melibatkan major discontinuity dan pada kenyataannya memang relatif jarang
terjadi bila dibandingkan dengan longsoran baji. Namun bila kondisi yang
menunjang terjadinya longsoran ada, maka longsoran yang terjadi akan lebih
besar volumenya daripada longsoran baji.
Dalam menentukan terjadinya longsoran
bidang, syarat yang harus dipenuhi antara lain :
- Bidang
gelincir mempunyai arah jurus sejajar atau hampir sejajar (perbedaan
maksimal 200) dengan jurus lereng.
- Jejak
bagian bawah bidang lemah yang menjadi bidang gelincir harus muncul di
muka lereng, dengan kata lain kemiringan bidang gelincir lebih kecil
daripada kemiringan lereng.
- Kemiringan
bidang gelincir lebih besar daripada sudut geser dalamnya.
- Harus
ada bidang release yang menjadi pembebas di kanan-kiri blok yang
menggelincir.
Longsoran Guling
Longsoran guling terjadi
apabila bidang-bidang lemah yang hadir di lereng mempunyai kemiringan yang
berlawanan dengan kemiringan lereng. Longsoran guling secara umum dibagi dalam
dua bentuk :
1.
Direct Toppling
Direct toppling terjadi
apabila pusat gravitasi dari sebuah blok berada di dasar blok. Akibatnya akan
timbul momen yang mengakibatkan keruntuhan blok tersebut dan blok yang berada
dibawahnya.
2.
Flexural Toppling
Flexural toppling
terjadi pada kondisi tertentu, apabila pelapisan masa batuan muncul pada lereng
batuan dan pricipal stress paralel
terhadap muka lereng. Kondisi tersebut menyebabakan batas perlapisan
tergelincir sehingga batuan intact
hancur dan akhirnya menyebabkan kelongsoran.
Longsoran Baji
Longsoran baji akan terjadi
bila ada 2 bidang lemah atau lebih berpotongan sedemikian rupa sehingga
membentuk baji terhadap lereng. Persyaratan lain yang harus dipenuhi untuk
terjadi longsoran baji adalah :
1. Bila sudut lereng lebih besar daripada
sudut garis potong kedua bidang lemah
2. Sudut garis potong kedua bidang lemah
lebih besar daripada sudut geser dalamnya
3. Garis potong kedua bidang lemah harus
beraada pada muka lereng
Longsoran Busur
Pada jenis-jenis longsoran
diatas dapat diketahui bahwa salah satu faktor yang mengontrol terjadinya
kelongsoran adalah struktur geologi. Pada tanah keberadaan struktur geologi
tidak begitu berpengaruh. Bidang longsor yang terjadi adalah daerah yang
tahanannya kecil. Penelitian pada keruntuhan lereng tanah menunjukkan bahwa
bidang runtuhnya berbentuk busur.
Kondisi yang menyebabkan longsoran busur pada lereng
batuan apabila lereng terdiri dari
material yang sangat terkekarkan (orientasi bidang lemah tidak teratur). Selain
itu partikel dari batuan tidak saling mengunci
sebagai akibat dari bentuknya. Longsoran busur banyak terjadi pada
lereng tanah, lereng-lereng timbunan dan lereng batuan yang lapuk.
Analisis perhitungan Faktor Keamanan
pada program komputer umumnya hanya dibatasi pada jenis longsoran busur yang
biasanya terjadi pada material yang sangat menyerupai tanah. Contohnya adalah
material yang tersusun atas tanah, batuan yang mempunyai banyak bidang lemah,
dan crushed rock ditempat penimbunan
material (Hoek and Bray, 1981).
EmoticonEmoticon